Senin, 10 Desember 2012

Komunikasi Pertanian


Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Tani
Pembangunan pertanian pada setiap negara merupakan aspek yang harus diberikan perhatian lebih oleh semua komponen pelaku kehidupan. Dalam hal ini juga berlaku di seluruh daerah di Indonesia. Apalagi pembangunan pertanian saat ini sudah menjadi otoritas masing – masing daerah. Pada dasarnya, keberhasilan pemerintah dalam membangun pertanian yang dimiliki tidak akan bisa lepas dari pembangunan petani yang berkualitas.
Salah satu kebijakan pembangunan pertanian adalah pemberdayaan petani melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluhan merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal. Dengan adanya penyuluhan atau dengan kata lain pendidikan ini, petani diharapkan dapat menjadi petani yang lebih berkualitas dari banyak aspek sehingga pada akhirnya tujuan bersama pemerintah dan petani yaitu kesejahteraan hidup dapat terwujud.
Dalam rangka mewujudkan tujuan bersama tersebut, aspek komunikasi merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Kesamaan konsep antara pemerintah dengan petani terhadap tujuan dan cara mewujudkan tujuan menjadi sangat penting dan prioritas. Dengan adanya kesamaan konsep artinya semua informasi dari pemerintah selaku penyuluh atau pembina bisa tersalurkan seutuhnya kepada petani. Oleh karena itu, model komunikasi yang tepat harus dapat teridentifikasi terlebih dahulu mengingat pentingnya peran model tersebut.
Model komunikasi pertama yang ada dalam pemahaman pemberdayaan petani ( dalam hal ini terdapat pada suatu studi kasus di suatu daerah) adalah model komunikasi apa adanya. Proses komunikasi yang terjalin dalam kelompok tani, norma – norma yang berlaku, kegiatan – kegiatan yang diadakan, serta pemaknaan keberhasilan yang dimiliki masing – masing petani memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.
Pada dasarnya, penyamaan konsep yang diharapkan selain dipengaruhi oleh model komunikasi yang tepat, juga dipengaruhi oleh proses komunikasi. Proses komunikasi pada akhirnya bermuara pada pengambilan keputusan suatu kelompok. Dalam proses komunikasi, masing – masing pelaku memiliki gaya dan tipe bicara masing – masing. Oleh karena itu, kejelian dan keuletan untuk memahamkan atau menyamakan konsep sangat diperlukan. Apa pun jenis proses komunikasi yang dilakukan, kesepakatan atau keputusan harus dibuat dan dijalankan berdasarkan komitmen oleh semua komponen yang bersangkutan. Dalam hal ini, aspek kelembagaan juga ikut andil dalam mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat sehingga perlu diperhatikan dan dikembangkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar